Against and commitment

Pagi ini entah kenapa aku mendadak berpikir tentang masa depan. Aku bangun dengan kekhawatiran mendominasi isi hati. Sudah pagi, dapat apa aku kemarin? Aku baru sadar tentang kalimat Dr. Ibrahim Elfiky seorang motivator muslim dunia yang mengatakan bahwa apa yang kamu alami hari ini adalah dampak dari pikiran kamu kemarin. Apa yang akan kamu alami besok adalah dampak dari pikiran kamu hari ini. Pikiran yang sedang kamu bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depanmu. Lalu, kekhawatiranku saat bangun pagi ini? Coba aku ingat-ingat apa yang udah aku lakuin kemarin sampai menimbulkan kekhawatiran hebat di pagiku ini.

Pagi hari aku jogging, Pagi menjelang siang aku makan soto rempah, siang aku mengerjakan skripsi, sore aku bebenah blog ini, malam keluar bersama teman untuk makan seblak. Wait, apa yang salah? Sepertinya waktuku sudah kugunakan secara proporsional.

Oiya sebelum tidur aku berusaha review kembali hasil skripsiku. Sedikit progress. Sedikit. Sangat sedikit. 3 jam mengerjakan skripsi progressku hanya ini? Aku baru sadar. Tapi aku biasa saja, tidak ku ambil pusing. Tetap chill. Buka instagram. Kebetulan ada postingan dari kak Jusmaidi yang menceritakan pengalamannya tentang proses seleksi LPDP. Wow inikan mimpiku. Lolos LPDP. Beliau yang super pinter aja serepot ini usahanya. Lah apa kabar aku? IPK pas-pasan. Teman-teman sidang aku masih aja revisian, masih harus colong-colong waktu buat kerja. Gelisah. Semua waktuku yang aku anggap produktif ternyata tidak seproduktif itu gengs.

Aku mencoba rasional. Mimpiku besar. Aku tau aku punya potensi. Semua orang punya potensi kekuatan pikiran. Tapi nggak semua mampu mengaktifkannya untuk mendapatkan kemampuan yang luar biasa. Termasuk aku. Bukankah sudah cukup orangtua aku jadikan alasan ini semua? Kenapa masih saja nihil.

Oke aku mencoba lebih rasional (lagi) bahwa aku punya mimpi yang besar dengan usaha yang minimal. Apakah itu rasional jika aku akan mendapatkan mimpiku? Secara logika mana mungkin.

Semua penyebab kekhawatiranku pagi ini ternyata berasal dari itu. salah satunya. Aku khawatir bahwa hari ini aku melakukan sesuatu yang akan membawaku kepada kenihilan saat bangun pagi esok hari. Oh bukan masalah skripsi, karna goals ku bukan hanya skripsi. Tapi ada banyak hal dan salah satunya skripsi. Tidak ada yang paling prioritas karna semua goalsku wajib menjadi prioritas.

Coba resapi ini. Barangkali pikiranmu berubah seperti pikiranku pagi ini.

Imagine where your life could be in 3 or 5 months from now once you decide to commit to yourself and your goals. No bullshit. No excuses. Just pure, relentless commitment because you are capable and deserving of your dream life. (bossbabe.inc)

Aku akan mencoba. Kamu juga boleh 🙂

3 thoughts on “Against and commitment

Leave a Reply to Melisa Mawar Wati Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *