Self Love part #1

Focus on taking care of yourself and doing the best you can.

Salah satu hal yang bikin aku bahagia adalah melihat diriku sendiri tidak mengkhawatirkan apapun. Masa depan, kulit coklat, badan kurus, IPK pas-pasan atau lahir dari keluarga biasa saja. Semua tidak membuatku khawatir mengenai apapun itu.

Aku tetap merasa komplit dan baik atas apa yang aku miliki saat ini. Beberapa orang menganggap apa yang aku miliki adalah sebuah kekurangan. Tapi, yang paling penting diriku sendiri tidak menganggap demikian. Itu definisi self love menurutku.

Mungkin aku baru mendalami peran sebagai perempuan yang berani punya self love tinggi akhir-akhir ini setelah melihat pencapaian semua teman-teman yang mungkin sudah bisa ke luar negeri mendapat beasiswa atau berhasil punya prestasi tingkat internasional lainnya. Beberapa kali aku pernah ngrasa insecure dan semakin aku insecure semakin aku doing less. Lebih kepada overthingking setiap malam.

Tapi aku menikmati lho sebagai manusia insecure dan overthingking selama beberapa bulan. Aku nimati semua emosiku. Aku nikmati kegagalanku. Aku nikmati suasana kacaunya. Tidak memaksa untuk bangkit atau move on. Semua aku jalani gitu aja. Berusaha terima. Udah terima aja. Nggak perlu sok hebat. Yang penting terima dulu keadannya.

Tapi semakin aku menikmati, semakin aku terima keadaanku, semua malah berbanding terbalik. Ternyata emosi yang aku terima dan aku nikmati justru bikin hati menggebu-gebu ya. menggebu-gebu untuk sembuh dari rasa insecure. Tahu kan segala sesuatu yang terlalu dipaksa malah bikin nggak mood? sama halnya kayak aku mau move on atau sembuh dari overthingking tapi dengan cara slow tidak ada paksaan hasilnya lebih bagus daripada aku maksain buat sok bahagia atau move on terlalu dini 😀

Coba deh baca kalimat ini “Sometimes your heart needs more time to accept what your mind already knows” Give it that time !

Intinya kalau mau berhenti dari rasa insecure, coba terima diri sendiri dulu. Pelan-pelan ngga usah dipaksa. Kalau masih mau galau atau emosi nikmati aja. Perasaan kita juga butuh waktu kan? Next ke part 2 🙂