Random Thoughts Jum’at Berkah

Hampir 2 bulan yang lalu aku memutuskan untuk bikin blog ini. Setelah liat postingan kak @Jusmaidi, sosok yang aku stalking tulisan-tulisannya. Ringan tapi menggugah berdasarkan background kehidupannya. Kenapa aku juga nggak coba menulis? Inikan cita-citaku sejak dulu. Menjadi penulis.

Jauh sebelum blog ini dibuat, aku jadi ingat gimana laptop yang aku punya dibeli dengan susah payah. Dari uang beasiswa, Kerja part time dan sisa-sisa celengan jaman dulu. Hampir 3 tahun yang lalu. Tapi, selama ini cuma aku pakai untuk ngerjain tugas tanpa menghasilkan sesuatu yang bermakna. Bahkan hampir aku jual untuk menutupi kebutuhan lainnya. Langsung saja cepat-cepat dicegah sama sahabatku. Sayang katanya, Inikan laptop perjuangan, yang nemenin kamu bertugas sebagai mahasiswi. Coba cari cara lain biar laptopnya nggak dijual. Alhamdulillah ada aja yang bantuin. Nggak tau kenapa seneng banget bisa dikelilingi orang-orang baik. Selalu aja ada yang bantuin pas lagi butuh-butuhnya. 🙂

Oke, ada yang lebih peduli dengan laptopku daripada diriku sendiri. Gimana sama aku? Dari situ aku coba pengen mulai menghasilkan sesuatu pakai laptop kesayangan ini. Oiya setelah kejadian itu, aku panggil laptop ini dengan sebutan Zahwa. Zahwa memiliki arti cantik. Ya aku berharap laptop ini bisa tetap cantik dan bisa menularkan cantiknya sama aku sebagai pemiliknya 😀 Terciptalah blog ini. Tidak ada tujuan khusus yang muluk-muluk. Aku cuma pengen kasih oleh-oleh cerita ke anak-anakku nanti. Setidaknya mereka bisa membaca apa yang ibunya alami di masa lalu yang isnyaAllah indah ini 🙂

Selain nulis blog, aku mulai untuk lebih mendalami skill desain yang masih tiarap. Dulu pernah sekolah multimedia tapi nggak bisa maksimal karena nggak punya laptop. Sekarang, sudah punya laptop tapi nggak mau memaksimalkan ilmu yang dulu pernah dipelajari. Ya, manusia memang gitu ya. Atau aku aja? 😀 Coba pelan-pelan mulai lagi desain, editing video lagi. Terus gali potensi supaya ada yang bisa aku hasilkan lewat Zahwa ini.

Jadi ingat, kalimat dari kak Jusmaidi yang berhasil menggugahku.

Hari ini, di bangku pendidikan, kalau kamu gagal untuk satu cita-cita, bangkit, ciptakan cita-cita yang lain. Terus bergerak, meski kamu benci dikatakan “lamban”, sebab teman-temanmu jauh berlari, tapi kamu masih lambat berjalan. Sebab nanti, kalau rutinitasmu sudah berganti, menjadi buruh, menjadi pekerja, menjadi staff, kepala atau apapun itu, kehidupan orang-orang dewasa. Cita-citamu mungkin tidak akan lagi sama.

Inti dari kalimat kak Jus yang bisa aku simpulkan sedikit adalah, mumpung masih bisa memiliki banyak cita-cita, silahkan lakukan apa saja yang bikin aku dan kamu tetap produktif. Biarkan tetap lamban, asal terus berjalan. Nanti, aku dan kamu juga akan sampai. 🙂