Random Thoughts Jum’at Berkah

Hampir 2 bulan yang lalu aku memutuskan untuk bikin blog ini. Setelah liat postingan kak @Jusmaidi, sosok yang aku stalking tulisan-tulisannya. Ringan tapi menggugah berdasarkan background kehidupannya. Kenapa aku juga nggak coba menulis? Inikan cita-citaku sejak dulu. Menjadi penulis.

Jauh sebelum blog ini dibuat, aku jadi ingat gimana laptop yang aku punya dibeli dengan susah payah. Dari uang beasiswa, Kerja part time dan sisa-sisa celengan jaman dulu. Hampir 3 tahun yang lalu. Tapi, selama ini cuma aku pakai untuk ngerjain tugas tanpa menghasilkan sesuatu yang bermakna. Bahkan hampir aku jual untuk menutupi kebutuhan lainnya. Langsung saja cepat-cepat dicegah sama sahabatku. Sayang katanya, Inikan laptop perjuangan, yang nemenin kamu bertugas sebagai mahasiswi. Coba cari cara lain biar laptopnya nggak dijual. Alhamdulillah ada aja yang bantuin. Nggak tau kenapa seneng banget bisa dikelilingi orang-orang baik. Selalu aja ada yang bantuin pas lagi butuh-butuhnya. 🙂

Oke, ada yang lebih peduli dengan laptopku daripada diriku sendiri. Gimana sama aku? Dari situ aku coba pengen mulai menghasilkan sesuatu pakai laptop kesayangan ini. Oiya setelah kejadian itu, aku panggil laptop ini dengan sebutan Zahwa. Zahwa memiliki arti cantik. Ya aku berharap laptop ini bisa tetap cantik dan bisa menularkan cantiknya sama aku sebagai pemiliknya 😀 Terciptalah blog ini. Tidak ada tujuan khusus yang muluk-muluk. Aku cuma pengen kasih oleh-oleh cerita ke anak-anakku nanti. Setidaknya mereka bisa membaca apa yang ibunya alami di masa lalu yang isnyaAllah indah ini 🙂

Selain nulis blog, aku mulai untuk lebih mendalami skill desain yang masih tiarap. Dulu pernah sekolah multimedia tapi nggak bisa maksimal karena nggak punya laptop. Sekarang, sudah punya laptop tapi nggak mau memaksimalkan ilmu yang dulu pernah dipelajari. Ya, manusia memang gitu ya. Atau aku aja? 😀 Coba pelan-pelan mulai lagi desain, editing video lagi. Terus gali potensi supaya ada yang bisa aku hasilkan lewat Zahwa ini.

Jadi ingat, kalimat dari kak Jusmaidi yang berhasil menggugahku.

Hari ini, di bangku pendidikan, kalau kamu gagal untuk satu cita-cita, bangkit, ciptakan cita-cita yang lain. Terus bergerak, meski kamu benci dikatakan “lamban”, sebab teman-temanmu jauh berlari, tapi kamu masih lambat berjalan. Sebab nanti, kalau rutinitasmu sudah berganti, menjadi buruh, menjadi pekerja, menjadi staff, kepala atau apapun itu, kehidupan orang-orang dewasa. Cita-citamu mungkin tidak akan lagi sama.

Inti dari kalimat kak Jus yang bisa aku simpulkan sedikit adalah, mumpung masih bisa memiliki banyak cita-cita, silahkan lakukan apa saja yang bikin aku dan kamu tetap produktif. Biarkan tetap lamban, asal terus berjalan. Nanti, aku dan kamu juga akan sampai. 🙂

Mengenal Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Babak Pertama

Masuk prodi apa mbak? Teknologi pendidikan bu. Oh, besok jadi guru yaa. Ohh ngajar TI ya, Ohh ngajar computer ya. Mbak bisa hilangin virus di laptopku nggak? Mbak ini laptopku tiba-tiba mati kenapa ya? Daan segudang pertanyaan yang bikin bingung jawabnya gimana.

Jujur aja aku bakal bingung banget kalok dikasih pertanyaan kayak gitu. Pernah sih berusaha menjabarkan apa itu program studi teknologi pendidikan versiku tetep aja pada nggak ngerti. Malah-malah langsung jawabnya oiya berarti yang bikin alat peraga, modul, media pembelajaran ya? Iya sih ada benernya itu tapikan teknologi pendidikan itu luaaaassss. Tidak hanya soal media pembelajaran juga. Lagipula orang juga kalau nangkap pembicaraan kita pasti di ambil poin-poin yang kalimatnya familiar di telinga mereka kan? Ya, media pembelajaran jawabannya. Pasti arahnya kesitu aja.

Lalu apa sih itu jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan? Mengutip dari rencanamu.id, program studi teknologi pendidikan merupakan jurusan yang berfokus pada pengembangan kurikulum pendidikan dan pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan. Nah jurusan ini spesifik membekali para mahasiswanya pemahaman tentang kurikulum sehingga nantinya para lulusan dari jurusan ini mampu menyiapkan dan mengembangkan kurikulum yang cocok bagi pendidikan di Indonesia. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga disiapkan supaya fasih dalam menggunakan teknologi dan komunikasi untuk dunia pendidikan dan proses belajar mengajar.

Tapi , ada yang kurang nih dari penjabaran rencanamu.id. Satu lagi konsentrasi dari jurusan ini yang ketinggalan adalah teknologi kinerja. Apa itu teknologi kinerja? Kenapa bisa masuk ke ranah teknologi pendidikan? Teknologi kinerja biasa juga disebut Human Performance Technology. Inti dari teknologi kinerja adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang dirancang secara sistemik dan sistematis. Lebih jelasnya teknologi kinerja merupakan suatu proses peningktan kompetensi manusia dan organisasi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi hasil kerja yang didasarkan pada pengembangan system yang sistemik dan sistematis. Nah, teknologi kinerja ini menggunakan berbagai macam disiplin ilmu termasuk psikologi perilaku, desain system pembelajaran, pengembangan organisasi, dan manajemen sumber daya manusia.

Bagaimana jenjang karir dari lulusan Jurusan Kurikulum dan Teknologi pendidikan?

  1. Kepala sekolah

Perkembangan teknologi selalu menuntut dunia pendidikan untuk berubah dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman. Disitulah jurusan ini berperan. Dalam dunia dunia pendidikan khususnya di sekolah, keberadaan lulusan teknologi pendidikan dapat menjadi kepala sekolah bukan lagi guru. Karena memang jurusan ini khususnya untuk pengembangan kurikulum dan pengelolaan pembelajaran, lulusannya di desain bukan sebagai guru melainkan orang yang berada di belakang layar yang mendorong dan mengelola proses pembelajarannya dari aspek pendukungnya. Lulusan teknologi pendidikan berusaha memberikan solusi dan pemecahan masalah dari permasalahan belajar yang terjadi.

2. Menjadi pengembang media.

 Sudah sangat jelas bahwa lulusan dari teknologi pendidikan menjadi ahli media. Terutama media yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Pengembang media tidak hanya di ranah persekolahan saja. Tetapi Organisasi pemerintah dan perusahaan juga sangat membutuhkan seorang pengembang media. Bahkan tidak sedikit lulusan dari teknologi pendidikan menjadi pengembang media di dunia pertelevisian.

3. Pengembangan SDM utamanya di lembaga diklat pemerintahan dan non pemerintahan serta HRD untuk perusahaan.  

Pengembangan SDM dengan berbagai disiplin ilmu yang telah disebutkan di atas, maka konsentrasi teknologi kinerja lebih cocok ke organisasi ataupun perusahaan seperti mengelola organisasi/perusahaan dari segi kualitas SDM, Produktivitas, dan teamwork. Inti dari bidang garapan teknologi kinerja adalah, dalam jurusan Kurikulum dan teknologi pendidikan, di dalamnya memuat konsentrasi teknologi kinerja yang memiliki tugas sebagai pengembang SDM, Manajemen pelatihan, Penyelenggaraan evaluasi pelatihan dan masih banyak lagi yang menyangkut dengan sumber daya manusia. Profesi seperti ini, biasa ditemukan di lembaga pemerintahan seperti Kementrian sosial yang selalu menyelenggarakan diklat bagi program kerja pemerintah PKH untuk membekali calon pendampingnya agar siap terjun langsung kepada masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan. Selain Kementrian sosial, masih banyak lagi organisasi pemerintah lainnya yang sangat membutuhkan para lulusan dari konsentrasi teknologi kinerja ini. Jika di perusahaan, maka bisa menjadi pengembang SDM seperti HRD. Kenapa bisa? Karena Sesuai dengan disiplin ilmu nya maka lulusan dari konsentrasi teknologi kinerja sangat mampu untuk berada di posisi tersebut.

Siapa saja yang cocok masuk di jurusan ini?

Siapapun kamu yang memiliki antusias tinggi terhadap dunia teknologi dan pendidikan , jurusan ini sangat cocok buat kamu. Ketertarikanmu di dunia teknologi nggak akan sia-sia karna setiap hari kamu akan berkutik dengan hal itu. Calon mahasiswa yang cocok masuk jurusan ini adalah kamu yang berjiwa visioner, memiliki rasa inovatif dan pemecahan masalah yang baik, setia dengan perkembangan teknoloi dan peduli pada dunia pendidikan di Indonesia kususnya.

Self Love part #1

Focus on taking care of yourself and doing the best you can.

Salah satu hal yang bikin aku bahagia adalah melihat diriku sendiri tidak mengkhawatirkan apapun. Masa depan, kulit coklat, badan kurus, IPK pas-pasan atau lahir dari keluarga biasa saja. Semua tidak membuatku khawatir mengenai apapun itu.

Aku tetap merasa komplit dan baik atas apa yang aku miliki saat ini. Beberapa orang menganggap apa yang aku miliki adalah sebuah kekurangan. Tapi, yang paling penting diriku sendiri tidak menganggap demikian. Itu definisi self love menurutku.

Mungkin aku baru mendalami peran sebagai perempuan yang berani punya self love tinggi akhir-akhir ini setelah melihat pencapaian semua teman-teman yang mungkin sudah bisa ke luar negeri mendapat beasiswa atau berhasil punya prestasi tingkat internasional lainnya. Beberapa kali aku pernah ngrasa insecure dan semakin aku insecure semakin aku doing less. Lebih kepada overthingking setiap malam.

Tapi aku menikmati lho sebagai manusia insecure dan overthingking selama beberapa bulan. Aku nimati semua emosiku. Aku nikmati kegagalanku. Aku nikmati suasana kacaunya. Tidak memaksa untuk bangkit atau move on. Semua aku jalani gitu aja. Berusaha terima. Udah terima aja. Nggak perlu sok hebat. Yang penting terima dulu keadannya.

Tapi semakin aku menikmati, semakin aku terima keadaanku, semua malah berbanding terbalik. Ternyata emosi yang aku terima dan aku nikmati justru bikin hati menggebu-gebu ya. menggebu-gebu untuk sembuh dari rasa insecure. Tahu kan segala sesuatu yang terlalu dipaksa malah bikin nggak mood? sama halnya kayak aku mau move on atau sembuh dari overthingking tapi dengan cara slow tidak ada paksaan hasilnya lebih bagus daripada aku maksain buat sok bahagia atau move on terlalu dini 😀

Coba deh baca kalimat ini “Sometimes your heart needs more time to accept what your mind already knows” Give it that time !

Intinya kalau mau berhenti dari rasa insecure, coba terima diri sendiri dulu. Pelan-pelan ngga usah dipaksa. Kalau masih mau galau atau emosi nikmati aja. Perasaan kita juga butuh waktu kan? Next ke part 2 🙂

Against and commitment

Pagi ini entah kenapa aku mendadak berpikir tentang masa depan. Aku bangun dengan kekhawatiran mendominasi isi hati. Sudah pagi, dapat apa aku kemarin? Aku baru sadar tentang kalimat Dr. Ibrahim Elfiky seorang motivator muslim dunia yang mengatakan bahwa apa yang kamu alami hari ini adalah dampak dari pikiran kamu kemarin. Apa yang akan kamu alami besok adalah dampak dari pikiran kamu hari ini. Pikiran yang sedang kamu bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depanmu. Lalu, kekhawatiranku saat bangun pagi ini? Coba aku ingat-ingat apa yang udah aku lakuin kemarin sampai menimbulkan kekhawatiran hebat di pagiku ini.

Pagi hari aku jogging, Pagi menjelang siang aku makan soto rempah, siang aku mengerjakan skripsi, sore aku bebenah blog ini, malam keluar bersama teman untuk makan seblak. Wait, apa yang salah? Sepertinya waktuku sudah kugunakan secara proporsional.

Oiya sebelum tidur aku berusaha review kembali hasil skripsiku. Sedikit progress. Sedikit. Sangat sedikit. 3 jam mengerjakan skripsi progressku hanya ini? Aku baru sadar. Tapi aku biasa saja, tidak ku ambil pusing. Tetap chill. Buka instagram. Kebetulan ada postingan dari kak Jusmaidi yang menceritakan pengalamannya tentang proses seleksi LPDP. Wow inikan mimpiku. Lolos LPDP. Beliau yang super pinter aja serepot ini usahanya. Lah apa kabar aku? IPK pas-pasan. Teman-teman sidang aku masih aja revisian, masih harus colong-colong waktu buat kerja. Gelisah. Semua waktuku yang aku anggap produktif ternyata tidak seproduktif itu gengs.

Aku mencoba rasional. Mimpiku besar. Aku tau aku punya potensi. Semua orang punya potensi kekuatan pikiran. Tapi nggak semua mampu mengaktifkannya untuk mendapatkan kemampuan yang luar biasa. Termasuk aku. Bukankah sudah cukup orangtua aku jadikan alasan ini semua? Kenapa masih saja nihil.

Oke aku mencoba lebih rasional (lagi) bahwa aku punya mimpi yang besar dengan usaha yang minimal. Apakah itu rasional jika aku akan mendapatkan mimpiku? Secara logika mana mungkin.

Semua penyebab kekhawatiranku pagi ini ternyata berasal dari itu. salah satunya. Aku khawatir bahwa hari ini aku melakukan sesuatu yang akan membawaku kepada kenihilan saat bangun pagi esok hari. Oh bukan masalah skripsi, karna goals ku bukan hanya skripsi. Tapi ada banyak hal dan salah satunya skripsi. Tidak ada yang paling prioritas karna semua goalsku wajib menjadi prioritas.

Coba resapi ini. Barangkali pikiranmu berubah seperti pikiranku pagi ini.

Imagine where your life could be in 3 or 5 months from now once you decide to commit to yourself and your goals. No bullshit. No excuses. Just pure, relentless commitment because you are capable and deserving of your dream life. (bossbabe.inc)

Aku akan mencoba. Kamu juga boleh 🙂

Beropini. Asa.

Kacau. Ingin mengungkapkan tapi takut membebani. Tidak diungkapkan aku yang tersiksa sendiri. Sesulit inikah berjuang sendiri? Beberapa kali aku berharap, tapi lebih sering aku yang diharapkan. Bukan soal materi, tapi soal isi hati yang tak nampak terisi kepuasan hidup ini.

Menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri. Berharap supaya aku juga bisa memberi kebahagiaan untuk yang lainnya. Tapi apa daya, Hati yang kurang terpenuhi mana mungkin bisa berbagi? Berjuang sendiri tidak semudah itu.

Kenapa aku harus di sini, kenapa aku harus seperti ini, kenapa harus aku yang merasakan ini. Adanya belahan jiwa pun tak akan cukup membantu kalau memang gundahnya ada dalam lubuk hati.

Bagaimana menjadi manusia yang sangat diharapkan banyak manusia lainnya sedangkan aku sendiri juga sangat berharap kepada yang lainnya. Ah, apa sih maksutnya? Aku menyerah ya, hihi.

Oh, tidak aku hanya berjuang mempertimbangngkan sebuah asa. Tidak besar, tapi cukup kok menjadi penopang bagi manusia-manusia yang lainnya 🙂 Sulit memang harus beradaptasi dengan keadaan serumit ini tapi aku bersyukur masih ada asa di hati.

Pengalaman ikut Online Course Secara Gratis di Harvard dan Kampus Luar Negeri Lainnya.

Hai, kali ini aku mau kasih tau gimana pengalaman aku ikut online course di Harvard secara gratis. Aku juga bakal kasih tau caranya supaya kita bisa ngrasain yang namanya belajar di kampus bergengsi kelas dunia seperti Harvard, Berkeley University of California, The University of Queensland Australia, dan masih banyak lainnya secara GRATIS tanpa biaya sama sekali. Kalian cuman perlu modal niat sama kuota aja. Dah itu.

Semua Online Course nya bisa kalian akses di edX Courses. Apa itu edX Courses? Jadi edX Courses itu semacam platform penyedia layanan kursus secara online. edX termasuk situs pendidikan yang diciptakan oleh MIT (Massachusetts Institue of Technology) dan Harvard University pada tahun 2012. Ada sekitar 70 universitas bergengsi berperingkat dunia yang turut menyediakan kursus ini dengan banyak materi. Selain itu ada juga organisasi non profit dan perusahaan papan atas turut serta dalam kerjasama ini.

Berdasarkan pengalaman aku mengikuti online course di edX ini, banyak sekali ilmu yang bisa aku dapetin secara cuma-cuma. Aku bagaikan orang katrok yang kagum dan terpukau dengan fasilitas dan layanan di edX. Nggak pernah bayangin bisa tau dan ikutan yang namanya free online course dengan pengajar di universitas dengan reputasi yang sangat baik. Mereka menjelaskan dengan detail apa saja materi yang sedang disampaikan. Bahkan diberikan subtitle bahasa inggrisnya juga sehingga aku nggak perlu khawatir. Lalu apa aja sih langkah-langkah nya untuk mengikuti free online course ini?

  1. cari di google edX online course. Maka akan muncul tampilan seperti gambar di atas. Pilih aja judulnya lalu di klik.

2. Tampilan yang akan muncul setelah kalian klik judulnya tadi maka akan seperti ini. Tulis aja apa yang ingin kalian cari di search engine di bawah tulisan “what do you want to learn?” Kalau aku kemarin diisi “education” karena emang lagi pengen belajar tentang pendidikan.

3. Nah setelah itu akan muncul berbagai macam materi yang berkaitan dengan “education” dari berbagai macam online course di banyak universitas dan kalian bisa pilih mau yang mana. Kalau aku waktu itu pilih materi “Introduction to Family Engagement in Education” milik Harvard University. Klik aja yang kalian pilih dan teruskan ke langkah selanjutnya.

4. Ini adalah tampilan yang muncul ketika kalian pilih online course yang aku pilih tadi. Ada banyak keterangan tentang detail pelatihannya. Kayak misalnya durasi kursusnya berapa minggu, berapa jam setiap pertemuan, Bahasa, dan lainnya. Setelah kalian baca dan pahami maka kalian bisa play video untuk perkenalan dengan materi ini. Jika sudah mantap bisa klik “enroll” yang menandakan kalau kalian udah siap ikut pelatihannya. Oiya, pelatihan ini bisa mulai kapanpun kalian mau ya tapi tetap ada batas kadaluarsanya sesuai dengan ketetapan dari peneyedia layanan.

5. Setelah klik “enroll” maka kalian akan dibawa masuk ke halaman pendaftaran ya. Cukup isi data diri kalian secara jujur. Setelah itu bisa masuk ke halaman pelatihan.

6. Yay, selamat kamu sudah terdaftar di pilihan materi yang sudah kamu ambil. Tampilan yang muncul setelah kalimat ucapan selamat maka akan muncul juga 2 penawaran dari Harvard terkait online course ini. Jika kalian menginginkan untuk mendapatkan sertifikat dari online course ini, maka ada harga yang harus kamu bayar. Tetapi, jika kalian nggak perlu punya sertifikat tentunya gratis dong. Kalau aku saat ini pilih yang gratis dulu hehe. Tapi disitu dijelasin loh beberapa manfaat yang bisa kita dapetin kalau punya sertfikatnya. Nanti bisa kalian baca sendiri ya karna super banyak. Bikin mupeng 😀

7. Nahhh ini dia yang gratis. Kita klik ini aja ya 🙂 Next,

8.Yuhuu ini dia penampakan di langkah terakhir dari ikutan free online course di Harvard melalui edX online course. Mudah kan? Nggak ada alasan buat kita nggak mau belajar ya karna sekarang resources yang berkualitas buanyaaak banget gratis pula. Manfaatin kuota kalian untuk hal-hal bermanfaat kayak gini ya. Nggak akan pernah nyesel deh.

Sekian dari aku, Terimakasih 😉

Without Talent, Who am I?

Siapa sih aku? Aku ini apa kok kayaknya lahir tanpa bakat. Ha? memangnya ada ya anak lahir langsung punya bakat?

Cek yuk apa itu bakat.

Menurut Brigham (Dalam Suryabatra 1995) bakat adalah sesuatu yang menjadi titik berat yang sudah dimiliki oleh manusia yang didapatkan dari latihan-latihan tertentu dari performa atau kinerjanya. Ada lagi pendapat mengenai definisi bakat dari William B. Michael bahwa bakat merupakan kapasitas yang ada pada diri seseorang yang mana dalam melakukan tugas dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalaninya. Dari 2 definisi tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa yang namanya bakat itu adalah hasil yang diperoleh dari usaha dan latihan yang dijalani secara berkelanjutan sehingga memberikan kelebihan dan corak tersendiri bagi pemiliknya dibandingkan dengan yang tidak melakukan latihan tersebut. Ada yang pernah dengar tidak bakat itu bukan langsung dimiliki tapi diciptakan oleh diri kita sendiri? Ya, memang seperti itulah bakat.

Kalau penyanyi yang sudah punya suara bagus itu apa namanya? Kan dia sudah bersuara merdu sejak kecil tanpa latihan yang khusus. Kalau kata Deddy Corbuzier itu bukan bakat ya, itu arsip 😀 Menurutku Hal itu adalah potensi dan bisa menjadi bakat jika si penyanyi melakukan latihan secara continue sehingga seiring berjalannya waktu bisa menjadi ciri khasnya bahwa dia adalah seorang penyanyi profesional.

Ketika kita bicara mengenai bakat seseorang, perasaan yang keluar sebagian kecil adalah rasa kagum lalu sisanya adalah iri dan dengki. Ya nggak? Pertanyaan yang sering muncul adalah “Kenapa bukan aku?, “kenapa harus dia?”. Nah loh kenapa coba. Apalagi kalau hobi kita cuma stalking story atau feed instagram temen sendiri yang sudah sukses. Hati-hati ya itu awal mula timbulnya penyakit hati.

Apalagi di usia aku yang udah kepala dua ke atas ini emang lagi galau-galaunya kalau nggak punya bakat. Udah mau lulus masih aja nggak ada sesuatu yang menonjol dalam diriku. Kadang suka mikir kok kayaknya aku nggak punya bakat apa-apa sih, sedangkan si Fulan pinter ini pinter itu. Sampai aku pernah ikut tes bakat di sebuah platform psikologi yang meng-klaim bisa mengetahui bakat seseorang melalui tes itu. Hasilnya, aku memiliki bakat di bidang kepenulisan. Ha? Kok bisa ya padahal ikut lomba karya tulis aja banyak gagalnya. Ngerjain skripsi aja revisi terus. Wah salah ni pasti tes bakatnya. Tau dari mana nih aku bisa punya bakat nulis padahal aku cuma bisa nulis panjang lebar di chat whatsap doang 😀 Bingung sampai bertahun-tahun.

Setelah bertahun-tahun bingung nggak ketemu jawabannya, ketemulah aku sama channel youtube Deddy Corbuzier yang bahas tentang bakat. Succes without talent? Itu tagline nya kalau nggak salah. Jadi, di podcast itu om Deddy bilang panjang lebar mengenai apa itu bakat dan gimana caranya kita mengembangkan bakat kita.

Ternyata oh ternyata, dari podcast beliau bisa diambil kesimpulan kalau bakat itu adalah hal yang tidak disuka tapi dilakukan secara terus menerus sampai menjadi tantangan buat diri sendiri dan sampai menjadi passion lalu sampai menjadi sesuatu yang ada di diri dia dari sesuatu yang dia tidak suka sampai menjadi “tertarik”. And thats become talent, Thats become bakat! Beliau juga memberikan cara gimana supaya kita bisa punya bakat yaitu temukan sesuatu yang susah yang mungkin kamu tidak suka tapi kamu tertarik. Dan lakukan again, and again, and again, without stop.

Sejak saat itu, aku muali paham bahwa melalui tes bakat yang pernah aku ikuti, hasilnya bukanlah bakatku. Tapi secuil potensiku yang mungkin bisa aku kembangkan menjadi bakat. Terbentuklah blog ini karna aku merasa menulis adalah hal yang sulit aku lakukan tapi aku tertarik menjadi seorang penulis. Dan mulai saat ini aku akan belajar dan berproses selalu.

So, Why don’t you find your own “bakat”?

Belajar Secara Professional Tentang Keamanan Komputer di Xcode Training

Apa itu X-code training? Apakah tempat untuk “hack” whatsap suami/istri/pacar? Atau tempat untuk bobol nilai di kampus kah? sering yang salah beranggapan bahwa X-code adalah tempat magic seperti itu yang jelas-jelas dilarang oleh negara. Beberapa pesan masuk di admin seperti memohon mengintai isi hp suami nya yang dicurigai selingkuh, meminta mengubah nilai di kampus agar bisa cepet wisuda, dan memohon bantuan untuk mengembalikan uangnya di judi online. Berapapun akan saya bayar, katanya. wow parah banget sih 😀

X-code bukan tempat seperti itu ya teman-teman. Berdasarkan pengalaman saya bekerja di X-code beberapa tahun ini, X-code adalah media pembelajaran ethical hacking dan kemanan komputer yang berdiri pada tahun 2004. Pengajar di X-code pun juga bukan sembarangan orang (waduh). Jadi, beliau ini bernama Master Kurniawan seorangg trainer X-code lulusan S2 UGM dengan jurusan ilmu komputer yang sudah berpengalaman di bidang kemanan komputer sejak beliau kuliah S1. Lebih lanjutnya Master Kurniawan adalah seorang intelektual, master ilmu komputer, security expert, researcher dan trainer. Selain sebagai pengajar, beliau juga sebagai founder dan owner dari X-code training ini sendiri. Tapi, beliau tidak sendiri. Bersama kak Danang, CEH mereka bersama sama mengembangkan X-code training. CEH adalah gelar yang dimiliki oleh seseorang yang sudah memiliki sertifikasi CEH atau Certified Ethical Hacker (CEH) dari EC-Council yang merupakan salah satu sertifikasi paling bergengsi yang diakui secara global. Dan untuk bisa mendapatkan gelar ini sungguh tidak mudah. wow !

Lalu apa aja sih layanan x-code itu? Materi apa aja yang bisa kita pelajari di X-code?

Layanan X-code terdiri dari training di bidang teknologi informasi. Semua informasi mengenai apa saja jenis training dan biaya nya bisa kalian lihat di web X-code yaitu Xcode.or.id/professional atau di Xcodetraining.com. Selain itu, X-code juga memberikan jasa konsultasi keamanan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kemanan di bidang teknologi informasinya. Beberapa client X-code yang pernah menggunakan jasa X-code training yaitu Kementrian Pertahanan (2015), Kominfo dan Mirota Kampus. Untuk event seminar X-code pernah mengisi di beberapa kampus seperti UAD, STMIK AMIK Bandung, UIN, UTY, UNDIP Semarang, UPN Veteran, dan masih banyak lagi. Peserta training di X-code juga nggak cuman dari warga +62 aja loh, tapi juga dari warga negara lain. Selama pengalaman saya kerja di X-code, kami pernah menangani peserta training dari beberapa negara di luar negara Indonesia. Keren 🙂

Buat kalian yang mau ikut training di X-code syaratnya harus di atas 18 tahun ya. Dan selama training tidak boleh ada rekaman atau kamera. So, ini semacam private class yang ilmunya hanya diperuntukkan untuk yang mengikuti training di X-code saja. Untuk info lebih lanjutnya mengenai apa saja syarat dan ketentuannya bisa lihat di web X-code karena syarat dan ketentuannya lumayan banyak hihi 😀

Cukup ya penjelasan dari saya mengenai sedikit gambaran X-code training. Ayo belajar di X-code. Salam dunia kemanan komputer.

How I Treat My Pain

Untuk yang pernah meremehkanku sejak kecil. Terimakasih. Dendam ini membuatku tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Don’t worry ini bukan tulisan kebencian (hate speech), atau tulisan sang pendendam (revenge speech), apalagi tulisan yang mengajak kesedihan (pity party). I just wanna share what i want to share. Just for fun. This is my “unspoken feeling” selama puluhan tahun hidup bersama dendam positif yang berhasil membentuk diriku sekarang.

Untuk ibu teman kecilku yang pernah melarang anaknya main sama aku karna aku cuman anak bapak ibukku. yaiyalah 😀 I mean, aku cuman anak orang biyasah. huhu sedih. Bukan dari keluarga tijir milintir. Tidak pantas dijadikan teman untuk anak kesayangannya.

Aku hampir lupa tentang banyak kejadian hidupku di masa kecil. Tapi tidak untuk kasus ini. Membekas di relung hati paling dalam. Anak usia SD sekitar 9-10 tahun diremehkan, dipandang sinis, nggak ditawarin makanan kalok main kerumahnya. Giliran ada temen lain yang ikutan eh dia ditawarin makan. Aku enggak dong 😀 Pernah denger langsung dari bibir bapaknya temenku katanya jangan main sama dia nanti jadi bodoh. Ommoo sebodoh apakah aku sampai bilang begitu didepanku. Dikira anak kecil nggak bakalan inget apa ya. Aduh aku langsung lari pulang kerumah. Habis lari baru sadar ternyata aku kesana bawa sepeda wkwkw. hmmm balik lagi deh 😀

Mau aku critain gimana ibunya? lebih menyakitkan sih bahkan sekarang pun kalau ketemu aku ajak senyum aja berpaling. Aduh iya sih aku belum jadi apa-apa sekarang. Jadi wajar masih meng-underestimate-kan aku. Nggakpapa bu semangat ya membenciku 🙂

Oke aku berusaha tidak main lagi kerumahnya. Berusaha memahami bahwa memang jika belum punya apa-apa, orang yang meremehkan lebih banyak daripada yang menghargai. Dan aku nggak malu bilang begitu. Ketika aku diremehkan, aku mengerti bahwa sebenarnya aku lebih dari itu. Logikanya, aku merasa direndahkan karena aku tau bahwa aku lebih dari itu. You see?

Saat aku tumbuh dewasa, aku slalu berusaha untuk tak tertandingi dari anaknya. Setidaknya aku berusaha sama. Jangan sampai kalah. Selama bertahun-tahun aku dikuasai emosi yang ekstrem. Dendam yang kusebut sebagai dendam positif hanya untuk membuktikan bahwa aku tidak seremeh itu. Dendam yang aku jadikan sebagai bahan bakar untuk berkembang. Setidaknya untuk membuktikan bahwa bapak ibuku tidak gagal membesarkan aku. Mungkin aku tau kalian meremehkanku karna kondisi keluargaku? Ya anggap saja aku berjuang untuk membawa nama baik bapak ibuku sebagai orangtua yang tidak gagal mebesarkan anaknya. Itu saja. Kalian pasti sebel juga kan kalau orangtua kalian direndahkan dan efeknya sampai ke kamu juga? Well, membuat nama baik orangtua dan menjadikan mereka sebagai orangtua yang tidak gagal adalah prioritasku. Untuk saat ini dan selanjutnya.

Mungkin ini beberapa hal yang selama ini aku lakuin untuk mengobati sakit hatiku yang terbawa sejak kecil.

  1. Stop Menjadikan Diri Sendiri Sebagai Korban.
    Saat memposisikan diri sendiri sebagai korban dari kejahatan orang lain atau perbuatan orang lain, kita akan berusaha keras menyalahkan keadaan dan menyalahkan yang bersangkutan sehingga cenderung membela diri sendiri secara terus menerus. Akibatnya kita tidak berkembang. Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya salah. Bukan berarti kita harus menyalahkan diri sendiri juga. Belajar untuk menerima bahwa memang kita harus melalui keadaan ini. Belajar bahwa dengan cara ini kamu bisa punya self love yang bagus. Korban biasanya cenderung ingin membalasan atas perlakuan tersangka bukan? Sedangkan untuk hal ini kamu tidak perlu membalas perbuatan mereka. Cukup tunjukkan kualitas dirimu saja.
  2. Waktumu Terlalu Berharga Untuk Mengurusi Hal yang Tidak Penting.Belajar untuk tidak peduli dengan cemooh orang lain. Tetap menganggukan kepala atau sekedar tersenyum walaupun dibalas dengan kecut. Dalam hal ini aku berusaha tersenyum dengan si ibu itu walau tak dipandang sejenak pun wajah aku ini. Tapi nggakpapa. Bodo amat. Karena itu tidak penting. Yang penting kamu jangan membalasnya. Sekali lagi, tunjukkan kualitas dirimu.
  3. Cari Tahu Penyebab Orang Lain Meremehkanmu, Perbaiki.
    Mungkin, dulu beliau-beliau ini meremehkanku karena bapak ibuku hanya orang biasa. Berarti aku harus menjadikan mereka sebagai orangtua yang luar biasa. wauw. Maksutnya di sini adalah berusaha memperbaiki nama baik orangtua di hadapan mereka dan semuanya. Tidak melakukan kesalahan yang memalukan untuk keluarga. Yang membuat orangtua menjadi merasa gagal karena telah melahirkan kita. Walaupun kamu belum bisa banggain orangtua, jangan membuat kesalahan yang menjatuhkan harga diri orangtuamu di hadapan mereka. Tetap jaga nama baik orangtua. Tidak usah neko-neko. Misalkan lagi mereka meremehkan kita karena melihat diri kita ini penuh kekurangan, cobalah untuk instropkesi diri bahwa mungkin selama ini kita belum mengoptimalkan diri kita sendiri untuk berkembang menjadi lebih baik. Kekuranganmu bisa menjadi celah empuk bagi mereka untuk menjatuhkanmu. Jadi, lebih baik bagi kita untuk selalu berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita. Melakukan hal-hal positif dan menemukan good circle sehingga mampu menjadikanmu manusia yang lebih baik bukan? Setidaknya kualitas dirimu akan perlahan terbentuk ketika apa yang kamu lakukan dan apa yang ada di sekelilingmu adalah hal positiv. Tunjukkan bahwa mereka telah salah menilaimu.
  4. Berterimakasihlah kepada orang yang telah meremehkanmu.
    Tidak perlu berterima kasih secara langsung ya wkwkw. Cukup ucapkan dalam hati. Terimakasih untuk keadaan waktu itu, berkat diremehkan aku bisa memicu diriku untuk menjadi manusia yang lebih baik dari saat itu. Berkat hal itu, aku atau mungkin kita bisa berjuang sejauh ini. Jika aku terlahir dari keluarga serba ada dan tidak ada yang berani meremehkanku, mungkin saat ini aku masih berada di zona nyamanku dan tidak berkembang dengan baik.

Well, remember this. Jadilah sekuat yang kamu bisa, tetap jadi diri sendiri dan jangan pedulikan siapapun yang berusaha ingin mengubah jati dirimu (Hipwee).

Semangat teman-teman 🙂