Usia 20-an, saatnya melakukan penerimaan diri.

Perilaku orang lain dan perkataannya yang di luar kuasa kita, memaksa untuk segera melakukan penerimaan diri sebelum semuanya terlambat.

Beberapa temenku dan temennya temenku yang numpang curhat lewat temenku (bingung ya :D) sering cerita tentang emosi mereka yang akhir-akhir ini naik turun karna dikit-dikit tersulut emosi atas perkataan atau sindiran orang-orang sama mereka. Parahnya lagi yang sering menyulut emosinya itu datang dari ortu atau keluarga bahkan kerabat dekatnya. Gimana nggak nggonduk tuh? Aku sampai bingung juga kalau yang memberikan kontribusi terbesar atas rasa down itu adalah keluarga. Bingung mau kasih solusi gimana.

Coba deh kamu tanya ke dirimu sendiri kira-kira kenapa orang terdekatmu sampai kayak gitu sama kamu, apakah karna kamu yang terlalu ngeyel dan nggak serius kuliah atau gimana? kalau kamu merasa usaha terbaik sudah dilakukan dan orang terdekatmu masih seperti itu, cukup tanyakan kabar dirimu sendiri dan katakan terima kasih karna sudah mau bertahan sejauh ini. Setidaknya kamu enggak bunuh diri atau lari ke diskotik untuk melampiaskan emosimu. Katakan sekali lagi, terimakasih untuk diri sendiri.

Oke lanjut.

Usia 20-an, saatnya kita mulai menerima kondisi diri sendiri. Memahami bahwa konsep sukses setiap orang berbeda. Memahami bahwa kebahagiaanmu bukan konsumsi publik atau kesedihanmu bukan lagi konsumsi publik. Mulai aware sama apa mau kita bukan apa mau mereka.

Mulai pecah mimpi-mimpimu menjadi rencana-rencana konkret yang bisa kamu lakukan saat ini juga. Tidak perlu tergesa-gesa, yang terlalu cepat juga akhirnya melambat karna ternyata belum sesuai sama porsinya. Contohnya mau lulus cepet. Yaudah yang penting cepet aja, nggak tau habis lulus mau ngapain. Dia mungkin saat ini selangkah lebih maju dari temannya yang masih skripsian. Tapi, siapa sangka setelah lulus cepat kehidupannya malah jadi melambat karna waktunya habis untuk mencari pengalaman yang belum sempat dia lakukan saat masih jadi mahasiswa. Sedangkan yang masih skripsian diam-diam sudah full experience sehingga begitu lulus nggak perlu melambat lagi, karirnya bisa cepat melesat meninggalkan yang masih mencari pengalaman ini itu padahal lulus cepat.

Self Acceptance merupakan kemampuan untuk menerima dan menghargai atas apa yang dimiliki oleh diri sendiri. Sangat sulit memiliki kemampuan ini bagi kita yang terbiasa mempersilahkan orang lain mencampuri kehidupan pribadi kita lho padahal ini adalah kemampuan kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan bagi kita.

Mulai menerima kelebihan sekaligus sepaket dengan kekurangan kita. Tanyakan kabar setiap hari kepada diri sendiri juga termasuk langkah awal memiliki kemampuan self acceptance itu. Hai, gimana kabarku? Apa saja yang sudah aku lakukan? Bagaimana perasaanku hari ini? Jangan lupa slalu memaafkan diri sendiri jika kita merasa telah melakukan hal yang tidak sesuai dengan rencana. Lupakan perkataan menyakitkan orang lain atas dirimu dan maafkanlah mereka.

Oiya, jangan sampai orang lain ikut mengkhawatirkan dirimu atau masa depanmu melebihi dirimu sendiri ya. Kamu bukan lagi balita yang memerlukan kendali lagi. Lakukan apa yang membuatmu menjadi lebih baik menurut versimu bukan versi mereka. Tetapkan standar untuk diri kita sendiri. And let’s be happy 🙂

One thought on “Usia 20-an, saatnya melakukan penerimaan diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *